Desa Gondang

Gondang – Bertempat di Masjid ACT di Lapangan Umum Gondang, Rabu (18/07) dilaksanakan sosialisasi oleh BAZIS Lombok Utara tentang Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) sekaligus Pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Desa. Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Baznas Kabupaten Lombok Utara, Perangkat Desa Gondang, Kepala Dusun se Desa Gondang, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

Ketua Baznas Kabupaten Lombok Utara, H. Sayuti menjelaskan, zakat sifatnya wajib dan adanya ketentuan/batasan jumlah harta yang harus zakatkan dan siapa yang boleh menerima, kemudian Infaq merupakan sumbangan sukarela atau seikhlasnya,
sedangkan Shadaqah lebih luas dari infaq, karena yang disedekahkan tidak terbatas pada materi saja.

“Zakat penting dan wajib dilaksanakan untuk mengatur jarak antara si kaya dan si miskin. Artinya angka kemiskinan itu bisa diturunkan dan angka muzakki itu bisa dinaikkan. Dengan kita menzakatkan sebagian dari harta kita, maka bisa mensucikan dan membersihkan diri kita dari penyakit dunia dan akhirat,” ujarnya.

Beliau menjelaskan bahwa pengelolaan zakat yang dilaksanakan Baznas sudah diatur dalam UU Nomor 23 tahun 2011. Dalam UU tersebut kepengurusan Baznas disederhanakan menjadi 5 orang terdiri dari 1 ketua dan 4 wakil ketua yang masing-masing wakil ketua bertugas dalam bidang pengumpulan, pendistribusian, pengelolaan keuangan, dan pengadministrasian zakat.

“Baznas sekarang ini berbeda dengan Bazda dulu yang hampir pengurusnya mencapai 50 orang. Sekarang ketua hanya dibantu oleh 4 orang wakil ketua yang masing-masing wakil ketua mempunyai tugas sebagai pengumpul zakat, pendistribusian zakat, pengelolaan keuangan, dan pengadministrasian. Dan pengurus tersebut tidak bisa diberhentikan oleh Bupati maupun Gubernur sekalipun tanpa persetujuan dari pemerintah pusat,” lanjutnya.

Beliau menjelaskan dalam rangka lebih efektifnya pengumpulan zakat ditingkat bawah seperti desa, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara membentuk Unit Pengumpil Zakat (UPZ) desa sebagai perpanjangan tangan dari Baznas Kabupaten. Hal tersebut sudah diatur dalam Peraturan Bupati No. 29 tahun 2018 yang komposisi pengurusnya juga sama seperti Baznas Kabupaten.

“Harapan kita dengan dibentuknya OPZ nantinya dapat menggarap zakat dari masyarakat  yang ada di desa khususnya yang belum terajangkau oleh Baznas Kabupaten seperti orang kaya yang mempunyai sawah, kebun, saudagar, dan yang lainnya,” imbuh beliau.

Beliau menambahkan bahwa selama ini Baznas Kabupaten Lombok Utara terus mengalami peningkatan dalam pengumpulan zakat yang dihimpun dari para Pegawai Negeri Sipil (PNS). PNS yang gajinya diatas 3,8 jt dikenakan zakat 2,5 persen sesuai perhitungan Majelis Ulama Indonesia (MUI), sedangkan yang gajinya kurang dari 3,8 jt dikenakan infaq shadaqah sebesar 1 persen. Pada tahun 2017 Baznas bisa mengumpulkan zakat sekitar 1,8 miliar yang pada tahun berikutnya meningkat mencapai 2 miliar. Dan pada tahun ini ditargetkan bisa meningkat ke angka 2,5 miliar, yang 90 persen angka tersebut hanya bersumber dari PNS yang ada di Kabupaten Lombok Utara.

“Insyaallah jika OPZ desa ini nanti telah dibentuk dan dapat optimal pelaksanaannya, target kita untuk mencapai nilai 6 miliar per tahun akan bisa kita capai. Sehingga semakin besar zakat yang dihimpun semakin besar juga nilai yang akan didistribusikan nantinya kepada masyarakat yang pantas menerimanya,” harapnya.

Adapun program-program yang telah dilaksanakan Baznas Kabupaten saat ini diantaranya didistribusikan kepada fakir miskin dan muallaf, program kesehatan untuk keluarga tidak mampu, program pendidikan seperti penyelesaian skripsi dan melanjutkan studi untuk mahasiswa tidak mampu serta pembangunan masjid dan madrasah. Selain itu dana zakat ini juga diprogramkan untuk mengembangkan usaha bagi para pengusaha kecil dan bakulan yang diberikan secara cuma-cuma oleh Baznas.