Desa Gondang

Gondang – Dalam rangka menindaklanjuti koordinasi dan pelaksanaan kegiatan Penyusunan, Pendataan, dan Pemutakhiran Profil Potensi Desa, sebanyak tujuh orang operator SID yang berasal dari tujuh desa di Kabupaten Lombok Utara mengikuti pelatihan pendataan Potensi Desa Berbasis GIS (Geographic Information System) atau di dikenal dengan nama SIG (Sistem Informasi Geografis) bertempat  di aula Kantor Desa Sokong, kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, Rabu (09/10/2019). Pelatihan ini dilaksanakan oleh Nuansa Gis Konsultan yang diikuti oleh tujuh operator desa dari desa Malaka (Kecamatan Pemenang), desa Sokong (kecamatan Tanjung), desa Tegal Maja (Kecamatan Tanjung), desa Bentek (Kecamatan Gangga), desa Gondang (Kecamatan Gangga), desa Gumantar (Kecamatan Kayangan), dan desa Salut (Kecamatan Kayangan).

Pelatihan yang berlangsung selama 1 hari ini merupakan upaya meningkatkan pemetaan wilayah sebagai dasar untuk perencanaan pembangunan, inventarisasi sumber daya alam dan lingkungan, kebutuhan data informasi dan potensi wilayah bagi pembangunan di desa. Juga ketersediaan institusi pemetaan di desa dan meningkatnya kemampuan desa dalam menyediakan data dan informasi geospasial di daerahnya serta peningkatan jumlah dan mutu Sumber Daya Manusia bidang Informasi Geospasial termasuk survei dan pemetaan.

"Hal ini akan mendukung upaya pemerintah desa dalam menggali potensi wilayah dengan melakukan pengumpulan data atau pemetaan dengan cara survei lapangan secara langsung," jelas Anton Wardani selaku Team Leader Nuansa Gis Konsultan.

Penyelenggaraan Pelatihan ini dimaksudkan sebagai langkah awal membangun Informasi Geospasial Dasar (IGD) di tingkat pemerintah desa. Informasi Geospasial merupakan alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan dan atau pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemanfaatan pengelolaan ruang kebumian.

Adapun materi pelatihan yang akan dilatihkan yaitu  pengenalan dan dasar-dasar penggunaan aplikasi GIS, penerapan aplikasi GIS pada potensi yang terdapat di desa dan penggunaan Global Positioning System (GPS ) dan metode analisanya dalam Aplikasi GIS.

Bagi pemerintah desa, pendataan kondisi dan potensi wilayah menjadi Informasi Geospasial yang handal, akurat, dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan mutlak dilakukan. Namun implementasinya bukan merupakan hal mudah mengingat masih ada berbagai kendala terkait dengan koordinasi maupun keterbatasan sumber daya. Disamping itu juga diharapkan dapat memberikan pemahaman manfaat aplikasi GIS bagi Perangkat Desa dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, demi terciptanya pembangunan berkelanjutan.

“Dengan pelatihan ini diharapkan semua peserta dapat menjelaskan  Informasi Geospasial (IG) di desa masing-masing, dalam rangka pemerintah desa mengambil suatu kebijakan yang akan dituangkan dalam APBDes, RKPDes, maupun perencanaan yang lainnya. Dengan keakuratan informasi yang ada pada aplikasi ini nantinya pemerintah desa akan lebih terarah dalam mengambil kebijakan,” jelas Anton.